Fakta dan Mitos dari The Alkaline Diet Trend

2 weeks ago 22

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mendengar tentang the alkaline diet? Diet ini sedang populer di kalangan mereka yang peduli dengan kesehatan. Tapi, apa sebenarnya the alkaline diet itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa saja manfaat serta risikonya? Yuk, kita bahas bersama!

Dilansir dari berbagai sumber, The alkaline diet, atau yang juga dikenal sebagai diet basa, adalah pola makan yang menekankan pada konsumsi makanan yang bersifat basa (alkali) dan membatasi asupan makanan yang bersifat asam. Tujuan utama dari diet ini adalah untuk menyeimbangkan kadar pH dalam tubuh. Namun, efektivitas diet ini dalam mengubah pH darah masih menjadi perdebatan.

Perlu Sahabat Fimela ketahui, tubuh manusia memiliki mekanisme pengaturan pH yang sangat kuat. Jadi, makanan yang kita konsumsi sehari-hari umumnya tidak akan memberikan perubahan signifikan pada pH darah. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai diet yang satu ini!

Manfaat dan Klaim Kesehatan The Alkaline Diet

Diet ini sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Di antaranya adalah penurunan berat badan, pencegahan penyakit kronis, peningkatan kesehatan jantung, hingga peningkatan efektivitas kemoterapi. Benarkah demikian?

  • Penurunan Berat Badan: Diet ini mendorong konsumsi buah dan sayur serta membatasi makanan olahan, gula, alkohol, dan kafein. Hal ini dapat membantu menurunkan berat badan karena asupan kalori berkurang dan nutrisi meningkat.
  • Pencegahan Penyakit Kronis: Beberapa pendukung diet ini mengklaim dapat mencegah osteoporosis, kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Namun, klaim ini masih memerlukan bukti ilmiah yang lebih kuat.
  • Meningkatkan Kesehatan Jantung: Asupan kalium yang meningkat dan penurunan asupan natrium dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.
  • Meningkatkan Efektivitas Kemoterapi: Lingkungan yang lebih basa dapat meningkatkan efektivitas beberapa obat kemoterapi.

Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan the alkaline diet lebih mungkin disebabkan oleh peningkatan konsumsi buah dan sayur, bukan karena alkalinisasi tubuh itu sendiri.

Makanan yang Dianjurkan dan Dihindari dalam The Alkaline Diet

Dalam the alkaline diet, terdapat beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi dan ada pula yang sebaiknya dihindari. Berikut adalah daftar lengkapnya:

  • Makanan Basa (Alkali): Buah-buahan (apel, pisang, jeruk, dll.), sayuran (brokoli, bayam, kangkung, dll.), kacang-kacangan, biji-bijian, dan beberapa jenis tahu.
  • Makanan Asam: Daging merah, ikan, telur, produk susu, makanan olahan, gula rafinasi, dan minuman berkafein serta beralkohol.

Dengan memahami daftar ini, Sahabat Fimela dapat lebih mudah dalam merencanakan menu makanan sehari-hari yang sesuai dengan prinsip the alkaline diet.

Risiko dan Pertimbangan Penting dalam The Alkaline Diet

Meskipun the alkaline diet menawarkan potensi manfaat kesehatan, ada beberapa risiko dan pertimbangan penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai diet ini:

  • Kekurangan Nutrisi: Diet yang terlalu ketat dapat menyebabkan kekurangan protein, kalsium, dan nutrisi penting lainnya jika tidak direncanakan dengan baik.
  • Kesulitan Penerapan: Pembatasan makanan yang signifikan dapat membuat diet ini sulit untuk diikuti dalam jangka panjang.
  • Kurangnya Bukti Ilmiah yang Kuat: Klaim utama tentang kemampuan diet ini untuk mengubah pH darah dan mencegah penyakit belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai the alkaline diet untuk memastikan bahwa diet ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Sahabat Fimela.

Sahabat Fimela, penting untuk diingat bahwa pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan jauh lebih penting daripada hanya berfokus pada alkalinitas makanan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |