Hati-Hati! Ini 4 Jenis Diet Paling Ekstrem dan Efeknya pada Tubuh

2 weeks ago 26

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, saat memilih diet, jangan hanya fokus pada seberapa cepat diet ini bisa menurunkan berat badan atau apakah kamu bisa kembali mengenakan celana jins favorit saja, ya! Mungkin, beberapa metode diet ekstrem memang terlihat sangat menjanjikan untuk mengembalikan bentuk tubuh, tetapi jangan lupa bahwa di balik metode diet yang terlihat menjanjikan tersebut ada sebuah dampak buruk dan bisa sangat berbahaya terhadap kesehatan  jika dijalani dalam jangka panjang.

Tanpa disadari, diet yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan kekurangan nutrisi, gangguan metabolisme, bahkan masalah kesehatan serius lainnya. Para ahli gizi pun memperingatkan bahwa efek samping dari diet ekstrem sering kali lebih besar dibandingkan manfaat yang dijanjikan. Oleh karena itu, sebelum tergiur tren diet yang sedang populer, penting untuk memahami jenis-jenis diet ekstrem serta risiko yang dapat ditimbulkannya bagi tubuh. Melansir dari bhf.org.uk, berikut ini adalah beberapa daftar diet ekstrem yang perlu dihindari. 

1. Diet Jus

Pada dasarnya, mengonsumsi jus buah ataupun sayuran sangat baik dan sehat bagi tubuh karena memiliki banyak manfaatnya. Namun, apa jadinya jika konsumsi ini kemudian dijadikan sebagai diet sehat untuk menurunkan berat badan? Tentu, di balik khasiatnya, ada juga dampak buruknya bagi kesehatan. Diet ini melibatkan konsumsi jus buah dan sayuran segar saja selama periode diet, biasanya minimal selama tiga hari. 

Meskipun terlihat sehat dan menyegarkan, pola makan ini tidak seimbang secara kandungan gizi. Dengan hanya mengonsumsi buah dan sayur, kamu akan kehilangan banyak energi dari karbohidrat, protein, lemak esensial, dan mineral seperti kalsium yang biasanya dikonsumsi.

Salah satu tanda bahwa diet ini tidak sehat, bisa kamu lihat dari beberapa pihak yang ikut mempromosikannya hanya merekomendaikan penggunaannya dalam jangka pendek saja. Jika kamu berhasil menurunkan berat badan dengan metode ini, sebagian besar berat badan yang hilang tersebut sebenarnya adalah air dan massa otot, bukan lemak. Akibatnya, begitu kamu kembali ke pola makan normal, berat badan pun akan cepat kembali. 

Jika diet jus ini dilakukan secara rutin, risiko kesehatanna pun semakin besar dan berbahaya, lho! Kamu bisa mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, serta kekurangan kalsium yang berdampak pada kesehatan tulang. Bagi penderita diabetes, konsumsi jus dalam jumlah banyak bisa sangat berbahaya karena dapat menggangg kontrol gula darah dan meningkatkan kadar HbA1c. Selain itu, ada beberapa efek samping yang mungkin akan sering muncul meliputi energi yang rendah, kelelahan, sakit kepala, diare, sembelit, dan bahkan bau mulut. 

2. Diet Paleo Mentah

Pendekatan metode diet paleo melibatkan replikasi pola makan pemburu-pengumpul yang dilakukan oleh nenek moyang kita selama periode paleolitik. Ada banyak versi yang berbeda, tetapi sering kali tidak menyertakan kacang-kacangan, polong-polongan, karbohidrat bertepung, sayuran bertepung, dan bahkan produk susu. Akan tetapi, tidak ada kesepakatan di antara para ahli sejarah tentang jenis makanan yang dikonsumsi oleh para leluhur awal ini, dengan beberapa ahli meyakini bahwa susu dan biji-bijian merupakan bagian dari makanan mereka menjelang akhir periode paleolitik. Salah satu versi yang paling ekstrem adalah "paleo mentah" yang hanya mengizinkan kita melakukan metode diet ini dengan hanya mengonsumsi makanan mentah.

Karena banyak jenis makanan yang harus dihindari, diet ini menjadi tidak seimbang dan tidak direkomendasikan. Menghindari produk susu akan mempersulit kamu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dalam diet, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari. Selain itu, menghilangkan konsumsi kacang-kacangan, polong-polongan, dan karbohidrat bertepung seperti nasi dan pasta dari pola makan ini dapat menyebabkan kekurangan serat yang berisiko juga menimbulkan semberit, serta kekurangan vitamin B yang sangat penting bagi tubuh.  

Kekhawatiran lainnya dari metode diet paleo ini yaitu, karena sering kali mempromosikan lemak jenuh seperti mentega dan minyak kelapa, serta daging merah dalam jumlah yang sangat besar untuk dikonsumsi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga tinggi sekali risiko kita terkena penyakit jantung koroner. Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak protein (seperti yang sering terjadi pada pendekatan ini) juga dapat berdampak buruk pada tubuh. Asupan protein berlebih dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan osteoporosis dan penyakit ginjal.

Perlu diingat juga, kalau terlalu banyak mengonsumsi daging mentah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit akibat kontaminasi makanan. Selain itu, ada beberapa diet paleo yang menganjurkan konsumsi daging olahan yang tidak dimasak, seperti salami. Padahal, daging olahan seperti ini biasanya mengandung kadar garam yang tinggi dan bisa berbahaya jika dikonsumsi terus menerus karena dapat meningkatkan risiko kanker usus.

3. Diet Bebas Gula

Ada banyak sekali versi diet ini, mungkin kamu juga sudah pernah menjalankan salah satu metodenya, mulai dari yang menganjurkan penghindaran gula dan karbohidrat bertepung, hingga yang menganjurkan penghapusan gula alami dalam buah-buahan dan produk susu. Meskipun, mengurangi jumlah gula yang kamu tambahkan ke makanan dan mengurangi asupan makanan dan minuman manis merupakan rekomendasi nasional untuk mencegah penyakit diabetes dan lain sebagainya, tetapi menghilangkan semua gula dan karbohidrat dari pola makan itu tidak bisa dilakukan karena selain tidak realistis, tetapi juga tidak sehat bagi tubuh. 

Menghindari karbohidrat bertepung dapat membuat kamu berisiko mengalami anemia dan sembelit, serta merasa lelah dan kurang energi setiap hari. Jika produk susu dihilangkan tanpa menggantinya dengan alternatif lain yang kaya akan kandungan kalsium, dapat membuat tulang kamu berisiko mengalami osteoporosis. Selain itu, menghindari buah bukanlah ide yang bijak untuk dilakukan. Kita tahu bahwa mengonsumsi setidaknya lima porsi berbagai macam buah dan sayuran setiap hari dapat mendukung kesehatan jantung serta membantu melindungi tubuh dari risiko kanker.

4. Diet Makanan Tunggal

Sering kali menjadi tren terbaru atau tren selebriti yang diklaim super sehat dan menjanjikan bentuk tubuh idel, diet yang sangat ketat ini memungkinkan kamu hanya mengonsumsi satu kelompok makanan atau satu jenis makanan tertentu sepanjang periode diet ini. Beberapa contohnya termasuk sup jeruk bali atau kubis saja.

Terlepas dari apa yang kamu baca sebelumnya, tidak ada satu pun makanan (atau kelompok makanan) di planet ini yang dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk terus menjaga kesehatan. Oleh karena itu, diet ini tidak direkomendasikan, bahkan walaupun kamu hanya ingin mencobanya dalam jangka waktu yang pendek.

Penurunan berat badan apa pun yang dialami nantinya, kemungkinan besar adalah kehilangan cairan dan massa otot, bukan kehilangan lemak. Jadi, jika diikuti dalam jangka panjang, kerusakan serius dapat terjadi, seperti anemia dan osteoporosis. Efek samping umum lainnya biasanya meliputi energi rendah, kelelahan, mudah tersinggung, bau mulut, sembelit, diare, atau perut kembung dapat terjadi. 

Itulah, 4 jenis diet ekstrem yang bisa menganca nyawa kamu. Oleh karena itu, penting sekali untuk berkonsultasi pada dokter dan membaca lebih banyak lagi tentang beberapa metode diet ini. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • via indriyani
  • Anisha Saktian Putri

    Editor

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |