Masalah Tidur Meningkat Seiring Bertambahnya Usia? Kenali Penyebabnya

2 weeks ago 23

Fimela.com, Jakarta Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang penting untuk kesehatan fisik dan mental. Namun, seiring bertambahnya usia, masalah tidur menjadi semakin umum terjadi. Perubahan pola tidur ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Lalu, apa saja yang perlu diketahui tentang masalah tidur seiring bertambahnya usia?

Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi tergantung pada usia. Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur antara 7 hingga 9 jam setiap malam. Sementara itu, remaja membutuhkan 8 hingga 10 jam, dan anak-anak memerlukan 9 hingga 12 jam. Pada lansia, kebutuhan tidur mungkin sama dengan orang dewasa, tetapi mereka sering kali mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak dan lebih sering terbangun di malam hari.

Dilansir dari berbagai sumber, perubahan pola tidur adalah hal yang wajar terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, jika masalah tidur ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera cari solusi yang tepat.

Perubahan Pola Tidur Seiring Bertambahnya Usia

Seiring bertambahnya usia, kualitas dan durasi tidur seseorang dapat mengalami perubahan. Orang dewasa yang lebih tua mungkin mengalami kesulitan untuk tertidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun lebih awal dan sulit untuk kembali tidur. Perubahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal, kondisi medis yang mendasari, dan efek samping obat-obatan tertentu.

Selain itu, faktor gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan stres juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Penting untuk memahami perubahan pola tidur yang terjadi dan mencari cara untuk mengatasinya agar kualitas hidup tetap terjaga.

Beberapa perubahan pola tidur yang umum terjadi pada lansia antara lain:

  • Berkurangnya durasi tidur: Lansia cenderung tidur lebih sedikit dibandingkan saat mereka masih muda.
  • Lebih sering terbangun di malam hari: Lansia lebih sering terbangun di malam hari dan kesulitan untuk kembali tidur.
  • Perubahan waktu tidur: Lansia cenderung tidur lebih awal dan bangun lebih pagi.

Gangguan Tidur Umum pada Lansia

Beberapa gangguan tidur umum yang sering dialami oleh lansia meliputi:

  • Insomnia: Kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur. Insomnia dapat bersifat akut (berlangsung beberapa malam) atau kronis (berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan).
  • Sleep apnea: Kondisi serius yang menyebabkan pernapasan terhenti atau terganggu berulang kali selama tidur.
  • Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome): Dorongan kuat untuk menggerakkan kaki, terutama saat berbaring atau duduk dalam waktu lama.
  • Parasomnia: Gangguan tidur yang menyebabkan perilaku abnormal selama tidur, seperti berbicara saat tidur, berjalan saat tidur, atau menggertakkan gigi.

Gangguan tidur ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental lansia. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gangguan tidur.

Selain gangguan tidur yang disebutkan di atas, lansia juga rentan mengalami gangguan tidur lainnya seperti nocturia (sering buang air kecil di malam hari) dan periodic limb movement disorder (gerakan kaki atau lengan yang tidak terkendali saat tidur).

Dampak Kurang Tidur pada Kesehatan

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Beberapa dampak buruk kurang tidur antara lain:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Tubuh membutuhkan tidur untuk memperbaiki dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko infeksi.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis: Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
  • Penurunan fungsi kognitif: Kurang tidur dapat memengaruhi konsentrasi, memori, dan kemampuan untuk berpikir jernih.
  • Perubahan suasana hati: Kurang tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, depresi, dan kecemasan.

Selain dampak di atas, kurang tidur juga dapat menyebabkan penurunan produktivitas, kulit terlihat lebih tua, dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas tidur agar kesehatan tetap terjaga.

Jika Sahabat Fimela mengalami masalah tidur yang berkepanjangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Masalah Tidur

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tidur, baik secara alami maupun dengan bantuan medis. Beberapa strategi yang dapat dicoba meliputi:

  • Menciptakan rutinitas tidur yang teratur: Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan.
  • Membuat lingkungan tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk.
  • Mengelola stres: Stres dapat mengganggu tidur. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
  • Olahraga teratur: Olahraga teratur dapat meningkatkan kualitas tidur, tetapi hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
  • Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur: Kafein dan alkohol dapat mengganggu tidur.
  • Hindari penggunaan gadget sebelum tidur: Cahaya biru dari gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.

Selain cara-cara di atas, Sahabat Fimela juga dapat mencoba terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I) atau mengonsumsi suplemen melatonin setelah berkonsultasi dengan dokter.

Jika masalah tidur terus berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |