Pembalut Ramah Lingkungan: Solusi Inovatif Kurangi Sampah dan Jaga Kesehatan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, isu lingkungan semakin mendesak, dan setiap pilihan kita memiliki dampak. Salah satu penyumbang sampah yang signifikan adalah pembalut konvensional. Pembalut sekali pakai ini mengandung plastik dan bahan sintetis yang sulit terurai, mencemari lingkungan, dan berpotensi membahayakan kesehatan. Lalu, bagaimana kita bisa tetap nyaman selama menstruasi namun tidak merasa bersalah terhadap lingkungan?

Pembalut ramah lingkungan hadir sebagai solusi inovatif. Berbeda dengan pembalut konvensional, jenis ini dirancang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Inovasi ini tidak hanya tentang mengurangi sampah, tetapi juga tentang kesehatan dan keberlanjutan.

Lantas, apa saja dampak negatif pembalut konvensional dan bagaimana pembalut ramah lingkungan menjadi solusi? Mari kita bahas lebih lanjut!

Pembalut konvensional menimbulkan masalah lingkungan yang serius:

• Sampah yang Sulit Terurai: Plastik dan bahan sintetis dalam pembalut konvensional membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai.
• Emisi Gas Rumah Kaca: Produksi dan pembuangan pembalut konvensional menghasilkan emisi gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global.
• Bahan Kimia Berbahaya: Pembalut konvensional mengandung bahan kimia seperti klorin dan dioksin yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
• Penggunaan Sumber Daya Alam yang Tidak Berkelanjutan: Produksi pembalut konvensional membutuhkan sumber daya alam yang besar seperti kayu dan minyak bumi.

Pembalut ramah lingkungan menawarkan berbagai solusi untuk mengurangi dampak negatif pembalut konvensional:

• Pembalut Kain: Dapat digunakan kembali, mengurangi jumlah sampah, dan terbuat dari bahan alami seperti katun organik.
• Pembalut Biodegradable: Terbuat dari bahan yang dapat terurai secara alami dalam waktu singkat.
• Cawan Menstruasi (Menstrual Cup): Alat yang dapat digunakan kembali dan mengurangi sampah secara drastis.
• Pembalut Bambu: Menggunakan serat bambu organik yang lembut, mudah terurai, dan lebih ramah lingkungan.

Dr. Montes dari Health menyatakan bahwa banyak orang memilih tampon organik karena mengurangi paparan bahan kimia berbahaya. Tampon organik bebas dari klorin, dioksin, rayon, dan bahan sintetis, serta lebih ramah bagi kulit sensitif.

Pembalut kain modern adalah pilihan efektif, aman, lebih murah, dan ramah lingkungan. Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan di PLOS ONE menyatakan bahwa pembalut kain adalah opsi yang efektif serta ramah lingkungan. Perfect Fit juga menawarkan reusable cloth pads dengan motif dan warna yang menarik.

Unicharm, perusahaan yang dikenal dengan produk-produk kebersihan wanita, juga berinovasi dengan menggunakan bio material dalam produksi pembalut. Bio material adalah bahan yang berasal dari sumber daya alam terbarukan, seperti serat tumbuhan. Penggunaan bio material ini mengurangi ketergantungan pada bahan sintetis dan plastik, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dengan menggunakan bio material, pembalut Unicharm menjadi lebih mudah terurai dan mengurangi penumpukan sampah di TPA. Selain itu, proses produksi bio material juga cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan produksi bahan sintetis.

Seluruh komponen produk terbuat dari bahan bio alami yang selama ini jarang dimanfaatkan, seperti ampas tebu, batu kapur, botanical oil, dan resin alami. Hal ini dapat mengurangi jumlah plastik murni yang berasal dari minyak bumi dan membuat produk ini menjadi ramah lingkungan.

Kedua adalah top sheet yang mengandung organic cotton. Top sheet atau permukaan yang bersentuhan langsung dengan kulit terbuat dari bahan yang halus dan lembut di kulit. Selain itu organic cotton memiliki daya serap tinggi, serap keringat dengan baik dan mengurangi rasa pengap saat digunakan.

Ketiga adalah kemasan dan kardus yang ramah lingkungan. Kemasan produk ini tidak menggunakan plastik yang berasal dari virgin oil, dan hanya menggunakan material yang berasal dari daur ulang dan bio mass. Selain itu, kardus yang digunakan untuk mengemas produk terbuat dari tandan buah kosong atau Empty Fruit Bunch (EFB) yaitu bahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi minyak sawit. Pada inisiatif ini, Unicharm bekerjasama dengan PT Oji Sinarmas Packaging dalam melakukan penelitiandan pengembangan karton dengan EFB untuk pertama kalinya. Selain itu, selotip yang digunakan pada kardus juga berasal dari bahan yang dapat didaur ulang sehingga mampu menghemat sumber daya dan mengurangi limbah.

Tidak hanya sekadar memproduksi pembalut ramah lingkungan, Unicharm turut melakukan perhitungan carbon footprint. Dengan menghitung emisi yang dihasilkan, dapat mempertimbangkan potensi pengurangan emisi secara tepat, melakukan monitoring atas hasil upaya pengurangan yang dilakukan, dan pada akhirnya mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic Type diharapkan dapat mengurangi carbon footprint dengan mengurangi jumlah plastik yang berasal dari virgin oil.

Sahabat Fimela, beralih ke pembalut ramah lingkungan adalah langkah kecil yang berdampak besar. Dengan memilih produk yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan bumi kita.