Fimela.com, Jakarta Momen Idul Adha identik dengan sajian lezat berbahan dasar daging, mulai dari sate, gulai, tongseng, sampai rendang. Aroma harum masakan yang menguar memenuhi seisi rumah terasa begitu menggelitik perut, sehingga membuat diri ini sulit menahan godaan untuk tidak mencicipinya satu per satu. Namun, di balik kelezatan berbagai hidangan khas Idul Adha, terselip kekhawatiran soal berat badan melonjak naik setelahnya.
Tidak sedikit orang yang terjebak dalam dilema antara ingin menikmati hidangan-hidangan tersebut, tapi di satu sisi takut melihat angka di timbangan setelahnya. Kabar baiknya, Sahabat Fimela tetap bisa menikmati hidangan khas Idul Adha tanpa perlu merasa bersalah. Dengan pengaturan porsi, pemilihan menu yang bijak, dan pola makan yang seimbang, kamu tetap bisa menikmati lezatnya daging kurban tanpa khawatir berat badan naik secara drastis.
Yuk, simak beberapa tips berikut ini!
Pilih Bagian Daging yang Lebih Rendah Lemak
Daging sapi dan kambing memang kaya protein, tapi bagian tertentu mengandung lemak jenuh yang lebih tinggi. Untuk menyiasatinya, pilih bagian daging yang cenderung lebih rendah lemak seperti has dalam atau tenderloin. Hindari bagian berlemak berlebih seperti iga atau buntut, terutama jika kamu mengolahnya menjadi santapan berat seperti gulai atau tongseng.
Batasi Konsumsi Santan dan Minyak Berlebih
Salah satu tantangan besar saat Idul Adha adalah banyaknya olahan bersantan atau yang digoreng. Padahal, kalori dari santan dan minyak bisa sangat tinggi dan menyumbang kelebihan energi yang tidak dibutuhkan tubuh. Sebagai solusi, kamu bisa memilih hidangan yang dimasak dengan teknik panggang, rebus, atau tumis agar tidak menambahkan beban berlebih pada kalori harian.
Atur Porsi Makan dengan Bijak
Menjaga berat badan bukan berarti kamu tidak dapat menikmati hidangan Idul Adha sama sekali. Kuncinya adalah pada porsi. Ambil secukupnya dan jangan lupa tambahkan sayuran sebagai penyeimbang. Sayur tidak hanya memberikan serat yang baik untuk pencernaan, tetapi juga membantu kamu merasa kenyang lebih lama tanpa perlu makan berlebihan.
Perhatikan Asupan Karbohidrat dan Gula Tambahan
Nasi putih, ketupat, dan aneka kue kering kadang jadi pelengkap yang tidak terasa menumpuk kalori. Jika kamu sudah mengonsumsi daging dalam jumlah cukup, cobalah mengurangi asupan karbohidrat atau mengganti nasi putih dengan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau kentang rebus. Batasi pula konsumsi minuman manis yang tinggi gula.
Tetap Aktif dan Jangan Lupa Minum Air Putih
Kegiatan fisik ringan seperti berjalan kaki setelah makan, membantu bersih-bersih rumah, atau sekadar aktif saat bersilaturahmi bisa membantu metabolisme tetap lancar. Selain itu, perbanyak minum air putih agar tubuh terhidrasi dan membantu proses pencernaan. Kadang, rasa lapar juga bisa muncul karena tubuh kekurangan cairan, bukan karena benar-benar butuh makanan.
Terapkan Mindful Eating
Mindful eating bisa jadi senjata ampuh saat Idul Adha. Kamu hanya perlu menikmati setiap suapan dengan perlahan, fokus pada rasa dan tekstur makanan tanpa adanya distraksi seperti gadget. Hal ini akan membuat kamu lebih cepat kenyang dan terhindar dari makan berlebihan.
Sahabat Fimela, menjaga pola makan saat Idul Adha bukan berarti kamu harus kehilangan momen kebersamaan dan kenikmatan hidangan khasnya. Karena selama tau strateginya, menikmati makanan lezat dan menjaga kesehatan bisa berjalan beriringan, kok!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
HealthLingkar Pinggang Jadi Tanda Kesehatan Metabolik, Bukan Menentukan Ajal
Dalam Fimela PodTalks, dr. Piprim membagikan insight tentang pentingnya menjaga lingkar pinggang, gaya hidup sehat, hingga puasa intermittent sebagai kunci mencegah sindrom metabolik. Ia juga menekankan pentingnya olahraga, tidur cukup, dan makan real food untuk hidup lebih bugar dan bahagia di usia senja. Simak selengkapnya, di Fimela PodTalks! #fimelapodtalks #fmlmmd
HealthKhawatir Kolesterol Tinggi? Lakukan Lima Hal Ini Setelah Mengonsumsi Makanan Berkolesterol!
Kolesterol tinggi adalah kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas normal. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit, seperti serangan jantung dan stroke. Kenali cara mencegah kolesterol di sini!
HealthIngin Panjang Umur? Tambahkan 10 Makanan Ini ke Menu Harianmu
Ingin hidup lebih lama dan lebih sehat? Mulailah dengan rutin mengonsumsi 10 makanan bergizi ini setiap hari!
HealthSering Lupa Bisa Jadi Tanda Bahaya yang Serius, Yuk Kenali Tanda-tandanya Sekarang Juga!
Jangan anggap remeh jika kamu sering lupa! Kelupaan yang terus-menerus bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius seperti demensia. Yuk, kenali tanda-tandanya lebih awal agar bisa ditangani dengan tepat!