Waspada Microsleep! Ancaman Diam-Diam di Perjalanan Mudik

1 month ago 45

Fimela.com, Jakarta Menjelang musim mudik, jutaan orang bersiap untuk melakukan perjalanan jauh demi berkumpul bersama keluarga tercinta. Jalanan dipenuhi kendaraan yang bergerak perlahan, rest area menjadi tempat persinggahan sementara, dan suasana haru menyelimuti perjalanan yang penuh harapan. Namun, di balik euforia mudik, ada satu hal yang sering luput dari perhatian: kondisi fisik dan kesiapan pengemudi.

Banyak orang rela menempuh perjalanan panjang, bahkan berkendara berjam-jam tanpa istirahat yang cukup. Demi sampai di kampung halaman lebih cepat, tidur sering kali dikorbankan. Padahal, tubuh memiliki batasnya sendiri. Saat kelelahan melanda, mata bisa terasa berat, konsentrasi menurun, dan dalam sekejap—tanpa disadari—kesadaran bisa hilang hanya dalam beberapa detik.

Fenomena ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat fatal. Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi bukan hanya karena kelalaian atau kondisi jalan, tetapi juga akibat sesuatu yang sulit dikendalikan oleh tubuh, yaitu microsleep. Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi perannya dalam kecelakaan berkendara tidak bisa dianggap remeh. Lalu, apa sebenarnya microsleep itu? Mengapa bisa terjadi, dan bagaimana cara menghindarinya? Melansir healthline.com, berikut adalah penjelasan mengenai apa itu microsleep.

Apa Itu Microsleep?

Microsleep adalah periode tidur singkat yang berlangsung dari beberapa hingga beberapa detik. Kondisi ini sering terjadi tanpa disadari, bahkan ketika seseorang sedang melakukan aktivitas penting seperti mengemudi. Pada saat microsleep terjadi, seseorang kehilangan kesadaran secara tiba-tiba meskipun matanya mungkin masih terbuka. Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama bagi pemudik yang berkendara jarak jauh dengan kondisi fisik yang lelah.

Penyebab Terjadinya Microsleep

Microsleep umumnya terjadi akibat kurang tidur atau kelelahan ekstrem. Kurang tidur yang berkepanjangan atau tidur yang tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko terjadinya microsleep. Selain itu, gangguan tidur seperti insomnia, obstructive sleep apnea, dan narkolepsi juga dapat menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari. Bagi mereka yang bekerja dalam shift malam, ritme tubuh yang terganggu sering kali membuat mereka lebih rentan mengalami microsleep. Perjalanan panjang tanpa istirahat juga menjadi faktor utama yang menyebabkan kondisi ini, terutama saat seseorang memaksakan diri untuk terus berkendara tanpa jeda yang cukup.

Gejala dan Tanda-Tanda Peringatan

Karena terjadi dalam waktu sangat singkat, microsleep sering kali sulit dikenali. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan sebelum episode microsleep terjadi. Seseorang yang mengalami microsleep mungkin tidak merespons informasi atau lingkungan sekitar dengan baik, menunjukkan tatapan kosong, atau kehilangan fokus dalam sekejap. Kepala bisa tiba-tiba terjatuh, disertai dengan gerakan tubuh yang tak terkendali. Selain itu, mereka yang mengalami microsleep sering kali tidak mengingat kejadian dalam satu hingga dua menit terakhir. Menguap terus-menerus dan kesulitan menjaga mata tetap terbuka juga bisa menjadi indikasi bahwa tubuh membutuhkan istirahat segera. Jika Sahabat Fimela mengalami tanda-tanda ini saat berkendara, sebaiknya segera cari tempat aman untuk berhenti dan beristirahat sejenak.

Bahaya Microsleep Saat Mudik

Mudik sering kali menuntut perjalanan jauh dalam waktu lama, membuat para pemudik rentan mengalami kelelahan. Ketika microsleep terjadi saat mengemudi, kendaraan bisa melaju tanpa kendali dalam hitungan detik. Ini sangat berbahaya, mengingat kecepatan mobil di jalan tol atau jalan raya dapat menyebabkan kecelakaan fatal. Menurut AAA Foundation for Traffic Safety, sekitar 16,5% kecelakaan fatal di jalan raya melibatkan pengemudi yang mengantuk. Kelelahan yang tidak disadari ini bisa berakibat fatal, terutama saat berkendara dengan kecepatan tinggi dan kondisi lalu lintas yang padat. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya microsleep dan mengambil langkah pencegahan agar perjalanan mudik tetap aman.

Cara Mencegah Microsleep Saat Mudik

Agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah microsleep. Salah satu cara paling efektif adalah memastikan tubuh mendapatkan tidur yang cukup sebelum memulai perjalanan. Usahakan untuk tidur selama tujuh hingga sembilan jam agar tubuh tetap segar dan fokus saat berkendara. Selain itu, hindari berkendara di jam-jam rawan seperti dini hari atau larut malam, karena pada waktu tersebut tubuh lebih rentan mengalami kantuk. Jika perjalanan membutuhkan waktu lama, sebaiknya istirahat setiap dua jam sekali untuk meregangkan tubuh atau tidur sebentar. Meskipun kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan, efeknya hanya sementara dan tidak bisa menggantikan kebutuhan tidur. Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan kafein untuk tetap terjaga. Mengajak teman sebagai co-driver juga bisa menjadi solusi yang baik, karena dapat bergantian mengemudi saat salah satu mulai merasa lelah.

Microsleep adalah kondisi yang berbahaya dan sering kali tidak disadari oleh pengemudi, terutama saat mudik dengan perjalanan panjang. Mengidentifikasi gejala dan mengambil langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk memastikan perjalanan tetap aman. Pastikan Sahabat Fimela cukup tidur sebelum berkendara dan selalu mendengarkan sinyal tubuh. Jika mulai merasa mengantuk, jangan ragu untuk berhenti dan beristirahat. Keselamatan lebih penting daripada sampai lebih cepat. Selamat mudik, semoga perjalanan Sahabat Fimela aman dan lancar!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |