Bahaya Konsumsi Masakan yang Masih Terlalu Panas

19 hours ago 5

Fimela.com, Jakarta Masakan yang baru matang dan masih mengepul sering kali dianggap lebih lezat dan mengunggah selera. banyak orang yang terbiasa langsung menyantap makanan sesaat setelah diangkat dari kompor tanpa menunggunya dingin. Padahal, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan, terutama jika dilakukan secara terus menerus dalam jangka panjang.

Suhu makanan yang terlalu tinggi bisa merusak jaringan sensitif di mulut, tenggorokan, hingga sauran pencernaan. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, konsumsi makanan yang terlalu panas juga dikaitan dengan risiko penyakit serius. Artikel ini akan membahas berbagai bahaya tersembunyi dari makanan panas yang perlu kamu ketahui agar bisa lebih baik jika saat menikmati hidangan favorit.

Risiko Luka Bakar pada Mulut dan Lidah

Makan makanan panas dapat menyebabkan luka bakar ringan pada permukaan mulut dan lidah. Hal ini biasanya ditandai dengan rasa perih, kemerahan, bahkan melepuh di bagian dalam mulut. Luka semacam ini mungkin terlihat sepele, tetapi dapat mengganggu kemampuan makan dan bicara selama beberapa hari.

Jika luka bakar terjadi terlalu sering, jaringan mulut bisa menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap infeksi. Selain itu, luka di lidah atau langit-langit mulut dapat membuat rasa makanan berubah dan menurunkan nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk membiarkan makanan sedikit mendingin sebelum dikonsumsi.

Iritasi dan Kerusakan pada Tenggorokan

Selain mulut, tenggorokan juga bisa mengalami iritasi jika sering terpapar suhu makanan yang sangat panas. Konsumsi makanan panas secara berulang dapat menyebabkan peradangan ringan hingga luka pada lapisan tenggorokan. Gejala yang sering muncul antara lain sakit saat menelan atau rasa perih berkepanjangan.

Dalam jangka panjang, iritasi kronis pada tenggorokan bisa menurunkan kualitas suara, menyebabkan batuk kering, atau memicu gangguan pernapasan ringan. Karena itu, sangat disarankan untuk menunggu makanan mencapai suhu yang nyaman sebelum dikonsumsi, terutama bagi orang yang memiliki riwayat gangguan tenggorokan.

Meningkatkan Risiko Kanker Kerongkongan (Esofagus)

Salah satu bahaya paling serius dari konsumsi makanan panas adalah meningkatnya risiko kanker esofagus. Beberapa studi menyebutkan bahwa paparan suhu tinggi secara terus-menerus pada dinding kerongkongan dapat menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan sel, yang lama-kelamaan bisa berkembang menjadi sel kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengklasifikasikan konsumsi minuman atau makanan bersuhu di atas 65°C sebagai faktor risiko kanker. Oleh sebab itu, penting untuk tidak mengabaikan suhu makanan, meskipun terlihat aman. Menunggu beberapa menit bisa memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kesehatan pencernaanmu.

Menikmati makanan hangat memang menyenangkan, tetapi penting untuk mengetahui batas aman suhu makanan yang bisa dikonsumsi. Terlalu terburu-buru dalam menyantap makanan panas justru bisa membawa dampak negatif yang tidak terlihat langsung, namun berbahaya dalam jangka panjang.

Biasakan untuk meniup, mendiamkan, atau mengaduk makanan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Dengan cara sederhana ini, kamu bisa mencegah berbagai masalah kesehatan mulai dari luka ringan hingga risiko penyakit serius. Ingat, menjaga kesehatan tidak selalu rumit—kadang cukup dengan menunggu makanan menjadi sedikit lebih dingin.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |