Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih, membayangkan bahwa tikus yang berkeliaran di sekitar rumah—yang seringkali hanya dianggap pengganggu atau jadi target kejar-kejaran kucing peliharaanmu saja—ternyata bisa membawa virus mematikan yang dapat membahayakan kesehatanmu dan seluruh anggota keluarga? Meski namanya terdengar asing ditelinga dan jarang sekali diperbincangkan secara luas, virus Hanta merupakan ancaman nyata yang patut diwaspadai keberadaannya. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau sering beraktivitas di lingkungan yang berisiko tinggi bersentuhan dengan hewan pengerat.
Melansir dari Medicover Hospitals, virus Hanta adalah infeksi langka namun serius yang disebabkan oleh virus dari hewan pengerat, terutama tikus. Penularannya bisa terjadi ketika seseorang menghirup partikel dari urin, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi, terutama saat partikel tersebut mengering dan beterbangan di udara. Infeksi ini paling sering muncul di daerah pedesaan, tempat tikus-tikus tersebut hidup dan masif berkembang biak. Jika masuk ke tubuh manusia, virus ini bisa berkembang cepat dan menyebabkan gangguan pernapasan parah hingga komplikasi serius yang mengancam jiwa.
Meskipun tergolong langka, kasus virus Hanta bukan hanya terjadi di luar negeri, lho! Menurut laporan terkini per Juni 2025, terdapat 8 kasus virus Hanta tipe Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) di Indonesia. Kabar baiknya, seluruh pasien dinyatakan sembuh. Namun, hal ini tetap menjadi pengingat penting bahwa keberadaan virus ini nyata dan bisa menyerang siapa saja jika lingkungan tidak dijaga dengan baik. Terlebih lagi, banyak dari kita mungkin belum menyadari betapa seriusnya dampak infeksi ini jika tidak segera ditangani.
Melansir dari CBC News, virus Hanta sendiri juga sudah berada dalam pengawasan sejak awal tahun 1990-an. Di Kanada, Laboratorium Mikrobiologi Nasional di Winnipeg—di bawah Badan Kesehatan Masyarakat Kanada, telah mencatat setidaknya 163 kasus sindrom paru akibat virus Hanta. Jumlahnya memang tidak sebesar infeksi virus lain seperti influenza atau COVID-19 yang banyak memakan korban jiwa hampir di seluruh dunia, tapi karena tingkat keparahannya yang tinggi, virus ini tidak boleh diremehkan.
Maka dari itu, penting bagi siapa pun untuk mengambil langkah pencegahan. Mulai dari menutup celah masuk tikus di rumah, menjaga kebersihan lingkungan, hingga menghindari kontak langsung dengan kotoran atau sarangnya. Jika kamu tinggal atau sedang mengunjungi daerah yang berpotensi menjadi habitat virus Hanta, meningkatkan kewaspadaan adalah kunci utama dalam tindak pencegahannya. Nah, Sahabat Fimela, di bagian berikutnya kita akan membahas lebih lengkap tentang gejala, penyebab, dan faktor risiko infeksi virus Hanta yang wajib kamu ketahui, ya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Saja Gejala Virus Hanta?
Sahabat Fimela, gejala infeksi virus Hanta bisa sangat mirip sekali dengan flu di tahap awal, sehingga seringkali tidak terdeteksi dan akhirnya dibiarkan begitu saja. Banyak orang mungkin akan mengira ini hanya flu biasa, cukup diatasi dengan istirahat dan minum obat yang dibeli di warung, lalu semuanya akan kembali normal. Namun faktanya, infeksi virus Hanta dapat berkembang dengan cepat dan membahayakan jika tidak segera ditangani secara medis. Umumnya, gejala awal yang muncul meliputi
- Kelelahan berlebihan, demam, dan nyeri otot.
- Pusing, sakit kepala, menggigil, hingga nyeri perut.
- Batuk dan sesak napas seiring berkembangnya penyakit.
- Dalam kasus yang lebih parah, bisa menyebabkan kegagalan pernapasan dan penumpukan cairan di paru-paru.
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini setelah beraktivitas di lingkungan yang memungkinkan kontak dengan tikus, segera periksakan diri ke tenaga medis, ya! Diagnosis dan penanganan sejak dini sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi serius.
Penyebab Infeksi Virus Hanta
Virus Hanta bisa menyebar melalui kontak dengan hewan pengerat yang terinfeksi, terutama lewat:
- Urin, kotoran, atau air liur tikus yang tercemar.
- Menghirup partikel udara yang terkontaminasi saat membersihkan gudang, loteng, atau tempat penyimpanan yang lama tak dibuka.
- Aktivitas di luar ruangan seperti berkemah atau hiking di wilayah berisiko.
- Dalam kasus yang sangat jarang, virus ini juga bisa ditularkan melalui gigitan hewan pengerat.
Karena itu, sangat penting untuk menggunakan pelindung diri saat membersihkan area yang mungkin menjadi sarang tikus. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dan menghindari menyapu area berdebu secara kering—sebaiknya disemprot air terlebih dulu agar partikel tidak beterbangan, ya!
Siapa Saja yang Berisiko Terinfeksi Virus Hanta?
Meskipun infeksi virus Hanta tergolong langka, bukan berarti siapa pun bisa sepenuhnya terbebas dari risikonya. Ada beberapa kelompok dan kondisi tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terpapar virus ini, terutama jika sering berada di lingkungan yang berpotensi menjadi habitat hewan pengerat. Risiko penularan biasanya tidak bergantung pada usia atau jenis kelamin, melainkan pada aktivitas sehari-hari dan kondisi tempat tinggal atau kerja.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus Hanta:
- Tinggal di daerah pedesaan atau dekat hutan.
- Bekerja di bidang pertanian, kehutanan, atau konstruksi.
- Sering membersihkan gudang, lumbung, atau bangunan tua yang menjadi tempat bersarangnya tikus.
- Berkemah, menginap di kabin tua, atau aktivitas luar ruangan lain di wilayah endemik.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau gangguan kesehatan mendasar.
Selain itu, praktik kebersihan yang buruk, seperti membiarkan sisa makanan terbuka atau tidak menjaga sanitasi lingkungan rumah, juga bisa meningkatkan peluang paparannya. Oleh karena itu, penting sekali untuk kita menjaga kebersihan rumah dan menutup akses masuk tikus.
Tetap Waspada dan Jaga Kesehatan Ya!
Sahabat Fimela, meskipun virus Hanta bukanlah infeksi yang umum, mewaspadai keberadaannya tetaplah penting untuk dilakukan, terutama jika kamu berada di area yang rawan. Menjaga kebersihan lingkungan, menghindari paparan tikus, serta mengenali gejala sejak dini adalah langkah sederhana namun krusial untuk melindungi diri dan keluarga.
Ingat, ya! Kesehatan adalah aset utama, jadi jangan abaikan tanda-tanda kecil yang muncul setelah kamu beraktivitas di lingkungan berisiko. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluang untuk pulih tanpa komplikasi. Yuk, jaga diri dan lingkungan dengan lebih cermat mulai hari ini!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.