ringkasan
- Diet kaya makanan nabati, rendah makanan hewani olahan, meningkatkan peluang penuaan sehat.
- Alternative Healthy Eating Index (AHEI) menunjukkan korelasi kuat dengan penuaan sehat pada usia 70 dan 75 tahun.
- Diet nabati dapat menurunkan usia biologis dan meningkatkan kesehatan organ vital seperti jantung dan hati.
Fimela.com, Jakarta Tahukah kamu bahwa rahasia panjang umur dan kesehatan prima ternyata ada di piring kita? Studi terbaru mengungkap bahwa diet kaya makanan nabati memiliki kaitan erat dengan penuaan yang sehat. Bagaimana bisa? Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Sebuah studi yang berlangsung selama 30 tahun, melibatkan lebih dari 105.000 orang dewasa paruh baya, memberikan bukti kuat. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan nabati dalam jumlah tinggi, dengan asupan makanan hewani sehat yang moderat serta menghindari makanan ultra-olahan, memiliki peluang lebih besar untuk mencapai penuaan yang sehat. Penuaan sehat di sini diartikan sebagai mencapai usia 70 tahun tanpa penyakit kronis serius, serta tetap memiliki kesehatan kognitif, fisik, dan mental yang baik.
Penelitian ini menjadi salah satu yang pertama meneliti hubungan antara pola makan secara keseluruhan dan penuaan sehat, bukan hanya fokus pada penyakit tertentu atau angka kematian. Para peneliti menganalisis berbagai pola makan, termasuk Alternative Healthy Eating Index (AHEI), Alternative Mediterranean Index (aMED), dan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
AHEI dan Pengaruhnya pada Penuaan Sehat
Dari berbagai pola makan yang dianalisis, Alternative Healthy Eating Index (AHEI) menunjukkan korelasi terkuat dengan penuaan sehat. AHEI menekankan konsumsi makanan nabati dan pembatasan makanan olahan serta minuman manis.
Hasil studi menunjukkan bahwa peserta yang berada di kelompok dengan skor AHEI tertinggi memiliki peluang 86% lebih besar untuk menua dengan sehat pada usia 70 tahun. Bahkan, mereka memiliki 2,2 kali lipat kemungkinan untuk menua dengan sehat pada usia 75 tahun dibandingkan dengan mereka yang berada di kelompok dengan skor AHEI terendah.
Hal ini menunjukkan bahwa fokus pada makanan nabati yang sehat dan membatasi makanan olahan dapat memberikan dampak signifikan pada kualitas hidup di usia senja.
Diet Nabati dan Usia Biologis yang Lebih Muda
Selain AHEI, studi lain juga menyoroti manfaat diet nabati dalam memperlambat proses penuaan. Diet nabati terbukti dapat menurunkan perkiraan usia biologis dalam waktu singkat.
Tak hanya itu, diet ini juga memberikan dampak positif pada kesehatan organ-organ vital, seperti jantung, sistem hormonal, hati, dan sistem metabolisme. Dengan kata lain, diet nabati tidak hanya membuat kita merasa lebih baik, tetapi juga membantu menjaga fungsi organ tubuh agar tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Temuan ini sejalan dengan bukti bahwa pola makan nabati, terutama yang kaya akan makanan nabati utuh dan minim proses pengolahan, berkaitan dengan penurunan laju penuaan.
Tips Menerapkan Diet Nabati untuk Penuaan Sehat
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa diet nabati utuh menawarkan berbagai manfaat bagi tubuh. Diet ini membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan kulit, tulang, organ, serta membantu mencegah berbagai penyakit.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pola makan pun yang cocok untuk semua orang. Diet sehat dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing individu. Namun, ada beberapa prinsip umum yang dapat diikuti untuk menerapkan diet nabati yang sehat:
- Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
- Batasi konsumsi makanan ultra-olahan, seperti daging olahan, minuman manis, dan soda diet.
- Pilih sumber protein hewani yang sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau produk susu rendah lemak, dalam jumlah sedang.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, Sahabat Fimela dapat menikmati manfaat diet nabati untuk kesehatan dan penuaan yang lebih baik.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.